Nurudin Islami Sebut Mahasiswa MR Jangan Malu Untuk Belajar Lagi

UISI- Diselenggarakannya EM NITE (Engineering Managemen NITE) dari deaprtemen Manajemen Rekaysa merupakan salah satu kesempatan untuk bisa berbagi pengalaman, khususnya dari alumni yang telah terjun dalam dunia kerja.

Kegiatan yang berlangsung di auditorium pada Sabtu (22/02) mengundang beberapa alumni sebagai pembicara untuk membagikan pengalaman-pengalamannya. Salah satunya adalah Muhammad Nurudin Islami atau yang kerap disapa Ami. Ami merupakan mahasiswa Manajemen Rekayasa Angkatan ke 3 yang tengah bekerja di PT. Batara Elok Semesta Terpadu sebagai operator produksi biodiesel di control room.

“Setelah sekian perjalan dan pengalaman, saya bekerja di PT. Batara yang mana pelajaran di MR itu bisa diaplikasikan di pekerjaan saya, terutama SII,” Jelasnya saat acara EM NITE.

Sebelum menamatkan studi program Sarjana Departemen Manajemen Rekayasa, Ami sudah mulai menjalani karir pekerjaannya di PT. Frozen Food sebagai staff Multimedia. Setelah itu, ia juga mengikuti pelatihan bersertifikat dan kini bekerja di PT. Barata Elok Semesta Terpadu.

Kemampuan dalam mata kuliah SII (Sistem Instrumentasi Industri) yang pernah ia pelajari merupakan salah satu mata kuliah yang dirasanya tidak cukup memuaskan. Alih-alih kini Ami harus kembali mempelajarinya kembali ilmu yang dirasanya kurang diminati sebagai tuntutan pekerjaan. Sebagai openafsirannya, Manajemen Rekayasa yang mempelajari berbagai bidang ilmu, Ami tak pernah menyudutkan diri untuk mencoba dan belajar lagi.

“Meskipun dulu SII matkul yang agak gimana ya, mau gimana pun saya haru belajar lagi. Pekerjaan saya sangat melekat di bidang Piping, P&ID. Makanya, teman-teman jangan malu untuk belajar lagi”. Nasihatnya

Pengalaman Ami tidak hanya menekuni di bidang akademik, ia juga aktif mengikuti organisasi selama kuliah di UISI (Universitas Internasional Semen Indonesia).  Organisasi yang diikutinya mampu mengarahkannya menjadi pribadi yang mampu menguntungkan dirinya dalam urusan Manajemen waktu. Bagaimana ia harus memanfaatkan waktunya dengan kewajibannya sebagai mahasiswa dan organisator.

“ya enaknya ikut organisasi itu buat kita bisa belajar bagaimana bisa membagi waktu, antara kuliah dan organisasi gitu. Dan di pekerjaan juga bakalan terpakai itu ilmunya bagaimana membagi waktu kita,” katanya.

“Sukses itu tidak diukur oleh kekayaan, tapi sukses itu bagaimana dapat berguna untuk orang lain,” imbunya.

Leave A Comment