UISI (23/08) – Prodi Manajemen Rekayasa Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) menggelar Workshop Kurikulum Program Studi Manajemen Rekayasa Se-Indonesia sekaligus Launching Asosiasi Program Studi Manajemen Rekayasa se-Indonesia BKSMR. Adapun tujuan dari kegiatan workshop adalah sebagai referensi bagi penyusunan kurikulum, meningkatkan mutu kurikulum program studi Manajemen Rekayasa di masing-masing perguruan tinggi peserta. Workshop juga diharapkan menghasilkan kurikulum Inti BKSMR (Badan KerjasamPenyelenggara Perguruan Tinggi Manajemen Rekayasa). Kegiatan ini dilaksanakan pada 22 – 23 Agustus 2023 bertempat di Kampus B UISI, Gresik.

“BKSMR perlu diadakan dalam program studi Manajemen Rekayasa karna kebutuhan akreditasi program studi, jadi untuk akreditasi pada bagian kurikulum perlu ada standart dari asosiasi. Karena sebelumnya asosiasi yang sudah ada BKSTI (Badan Kerjasama Teknik Industri) meskipun satu rumpun dengan teknik industri dirasa perlu membuat kurikulum inti sendiri karena manajemen rekayasa secara kurikulum Berbera dengan teknik industri meskipun ada overlaps, jadi perlu dirumuskan sendiri,” papar ketua panitia, Kuntum Khoiro Ummatin S.T., M.T., IPM.

 

Empat perguruan tinggi yang memiliki Prodi Manajemen Rekayasa hadir di acara ini, yaitu: Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI), Institut Teknologi Del (IT Del) dan Institut Teknologi Batam (ITEBA), dan Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI). Saat ini Universitas Telkom dan Universitas Islam Indonesia (UII) sedang berinisiasi mendirikan Prodi Manajemen Rekayasa juga. Turut hadir perwakilan dari Universitas Jenderal Achmad Yani Bandung (UNJANI) yang memiliki program S2.

Kami mengundang 4 pakar yang berasal dari asosiasi Manajemen Rekayasa global dari Amerika, ketua asosiasi Teknik Industri, pakar kurikulum, dan praktisi,” ujar Kuntum.

Narasumber ahli, Yesim Sireli, PhD, CPEM, F.ASE, dari University of North Carolina, Charlotte, North Carolina President Asorsiasi Manajemen Rekayasa Amerika (ASEM) memaparkan peran Manajemen Rekayasa dalam dunia global. Ir. Bertha Maya Sopha, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. Yasim menjelaskan saat ini anggota ASEM tidak hanya berasal Amerika tetapi juga dari negara lain dan membuka kesempatan bagi BKSMR Indonesia untuk turut bergabung. Adanya asosiasi Manajemen Rekayasa akan menjadi jembatan bagi akademisi dan industri.

“Irisan keilmuan antara Manajemen Rekayasa dan Teknik Industri cukup besar,” papar Prof. Bertha Maya Sophdikan Tinggi Teknik Industri (BKSTI). Beliau menjelaskan bahwa posisi Manajemen Rekayasa lebih kepada perbaikan bisnis, kolaborasi ilmu Teknik dan Manajemen.

Kurikulum Inti Manajemen Rekayasa, termasuk contoh praktikum terintegrasi dan capstone design yang dapat dterapkan untuk mencapai profil lulusan Manajemen Rekayasa dipandu oleh Dr. Ir. Lucia Diawati dari Prodi MR ITB.

“Lulusan Manajemen Rekayasa ini akan berperan di dunia industry untuk memberikan inovasi secara berkelanjutan,” ungkap Durain Siregar Parmanoan , S.T., M.T. Praktisi Industri, CEO PT. Pasoka Sumber Karya, Semen Padang Group. Beliau memberikan pandangan dari sisi industry uptuk memberikan update kebutuhan skill dan keilmuan yang dibutuhkan di industry. Beliau diharapkan memberikan masukan kurikulum Manajemen Rekayasa agar cocok dengan kebutuhan di industri.

“BKSMR ini menjadi asosiasi yang solid sehingga pengembangan keilmuan manajemen rekayasa bisa lebih maju lagi banyak berkegiatan, terpublikasi, dan semakin banyak memahami Manajemen Rekayasa,” harap Kuntum. Manajemen Rekayasa adalah program studi baru menjawab tantangan dan kebutuhan Indonesia akan terus berkembang, teknologi semakin berkembang cepat. Keilmuannya sangat dibutuhkan, dengan hadirnya asosiasi ini publikasi akan lebih mudah jika dilakukan bersama. (fah/efn)a, ketua umum Badan Kerjasama Penyelenggara Pendi

Leave A Comment