UISI- Pembelajaran kelas K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja) hari ini (24/09) mengahadirkan salah satu alumni MR (Manajemen Rekayasa) angkatan pertama. Pembahasan yang disampaikan banyak yang berdasarkan dari pengalaman di lapangan kerja. Amry Aminuzal, S.T (akrabnya Amry) menjelaskan perannya dalam dunia kerja yang sedang di garapnya. Selama 4 tahun perjalanan kuliah di Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) sebagai mahasiswa MR, banyak bekal yang ia bawa sebagai supervisor K3L proyek tol KLBM PT. WASKITA Beton Precast. Kesehariannya yang bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan pekerja. Proses pembelajaran bersama alumni MR berlangsung di Ruang Coal Mill 206 Kampus B UISI.
Dengan Sharing session, mahasiswa MR mengetahui bagaimana seorang K3 seharusnya berperan mengendalikan keamanan dan keselamatan seperti yang dibagikan oleh Amry. Mahasiswa MR kelas K3 sangat antusias, hal ini dilihat dari pertanyaan yang banyak dilontarkan untuk Amry. Pertanyaan yang terbuka membahas ilmu Manajemen Rekayasa dalam aspek K3. Kewajiban, hak, dan Undang-Undang (UU) serta kendala-kendala yang dihadapinya menjadi tantangan dan perjalan baru bagi Amry di awal jenjang karirnya. Meskipun ilmu Manajemen Rekayasa yang ia pelajari sangat meluas dan hampir seluruhnya dipelajari, hal ini menjadi bekal baginya untuk dalam melakoni pekerjaannya sebagai supervisor K3L.
“Saya bangga gitu bisa belajar ini itu, karena itu jadi basic bagi saya untuk menghentikan pekerjaan yang saya kira tidak sesuai dengan keamanan dan keselamatan kerja”, Ujar Amry.
Kedatangannya tak hanya memaparkan tentang ruang lingkup K3. Ia juga menceritakan pengalamannya saat kuliah dan setalah lulus UISI. Selama kuliah, ia tak hanya menekuni proses belajar dalam kelas tetapi juga aktif mengikuti organisasi dan berhasil meraih prestasiny sebagai coordinator Ikatan Pemuda Ergonomi Indonesia. Meski kesibukannya dengan berbagai tugas yang menumpuk dan juga organisasi Amry mampu menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawabnya.
“Jadi diri sendiri saja, jangan sampai kita mengingkan diri kita menjadi seperti orang lain. Kalo orang lain jadi motivasi ya ndakpapa”, Kata Amry.