Kedungjambe, Tuban – Dosen Manajemen Rekayasa Universitas Internasional Semen Indonesia (MR UISI) dan Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia (TEKKIM UISI) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dalam rangka meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia) dan SDA (Sumber Daya Alam) yang berada di Desa Kedung Jambe (29/10). Pengabdian Masyarakat ini bermitra dengan (Pusat Kelompok Belajar Masyarakat) PKBM AL-mubaarokah. Tak hanya dosen UISI saja, mahasiswa pun turut terjun ke lapangan untuk membantu menyukseskan kegiatan tersebut.
Kegiatan tersebut mengantarkan masyarakat mengenai manfaat daun jeruk. Hal ini menjadi kajian karena buah jeruk yang dipanen dari desa tersebut sangat berlimpah. Tetapi, ketika dijual hanya bernilai Rp.3000,00 saja per kilogramnya.
Untuk memanfaatkan potensi tersebut, para dosen MR dan Teknik Kimia membuat terobosan baru dari ekstraksi daun jeruk berupa minyak atsiri. Dengan hadirnya minyak atsiri dari daun jeruk ini. Diharapkan nilai jual dari daun jeruk dapat mengalami peningkatan. Sehingga, bisa meningkatkan perekonomian warga dan menjadi ciri khas yang bisa dimiliki Desa Kedung Jambe.
“Para masyarakat sangat welcome ketika kami mengadakan kegiatan tersebut. Bahkan mereka telah menyediakan daun jeruk yang sangat banyak untuk dilakukan percobaan”, ujar Ibu Izzati Winda Murti, S.T., M.T. selaku dosen MR.
Bau minyak atsiri memiliki bau khas yang biasanya sebagai aromaterapi. Dengan pengembangan lebih lanjut diharapkan sebagai pengobatan alternatif. Oleh karena itu terdapat kolaboarasi bersama dengan dosen dari departemen Teknik Kimria yakni Bapak Victor Purnomo, S.T., M.T., M.Sc. dan juga Ibu Yuni Kurniati, S.T., M.T. untuk melakukan analisa kandungan dari minyak atsiri yang telah dibuat. Sedangkan, bidang keilmuan Manajemen Rekayasa digunakan untuk mendesain alat yang akan digunakan untuk ekstraksi pengolahan bahan baku minyak atsiri.
Diharapkan masyarakat mampu mengelolah tanaman jeruk menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi serta mampu meningkatkan perekonomian warga Desa Kedung Jambe.
Dengan pengabdian masyarakat yang sudah dilakukan Ibu Izzati Winda Murti, S.T., M.T. berharap “Kedepannya, saya berharap tidak hanya berhenti di sosialisasi ini saja. Masyarakat juga harus bisa meneruskan bagaimana produk tersebut dibuat, proses pengemasannya seperti apa, hingga pemasarannya,” harapnya.