UISI – perkembangan teknologi yang sejalan dengan perkembangan infrastruktur di Indonesia mengundang kontraktor dan beberapa pihak yang tergabung untuk merencanakan pembangunan. Salah satu pembangunan yang sedang marak adalah pembangunan jalan tol. Jalan tol merupakan jalan bebas hambatan yang dirancang untuk mengurangi kemacetan di beberapa titik dan penghubung jarak jauh yang dapat ditempuh dalam waktu yang lebih cepat.
Ir. Achmad Faiz Hadi Prajitno, MS. merupakan konsultan proyek dalam pembangunan tol KLBM (Krian Legundi Bunder Manyar). Beliau hadir menjadi pembicara dalam kuliah tamu yang bertemakan “Perencanaan Infrastruktur Jalan Tol di Indonesia”.
Seorang konsultan sekaligus Dosen teknik Sipil ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya) ini menjelaskan perkembangan negara terhadap akomodasi jalan di beberapa negara termasuk jalan tol dan unsur yang meliputi pembangunan jalan tol. Selain itu beliau juga menceritakan sejarah jalan tol di bangun dengan berbagai alasan dan kebutuhan yang diperlukan.
Kegiatan kuliah tamu yang diselenggarakan pada Jum’at (10/01) di Auditorium Kampus B Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) ini membantu mahasiswa dalam mendalami bidang proyek pembangunan jalan tol dan kebutuhan yang dapat memenuhi syarat kelayakan dibangunnya jalan tol. Tidak hanya di ikuti oleh Mahasiswa Manajemen Rekayasa yang memperdalam tentang proyek pembangunan, kuliah ini juga di ikuti oleh mahasiswa Teknik Logistik mengenai transportasi pada jalan tol.
“Dulu, jalan tol pada masa penjajahan tol Anyer itu di bangun selama 50 tahun menurut sejarah. Untuk saat ini, harus lebih di kembangkan lagi terhadap pembangunannya”, paparnya.
“Adanya jalan tol juga mempercepat perjalanan. Biasanya lewat jalur darat dari Surabaya ke Jakarta 24 jam. Lewat jalan tol bisa di tempuh kurang lebih 10 Jam”, imbuhnya.
Dalam penjelasannya dalam kuliah tamu kali ini Pak Faiz memaparkan bahwa jalan tol khusus di pulau Jawa hampir mendekati 2.000 kilo meter. Sehingga dengan keberadaan jalan tol akan berdampak pada ekonomi, transportasi dan lain sebagainya.
“Adanya jalan tol itu bisa meningkatkan ekonomi penduduk, contohnya saja pada jembatan suramadu penghubung Surabaya dan Madura. Dulu itu penghasilannya kurang lebih Rp.300.000 sekarang bisa sampai Rp.3.000.000”, jelas Pak Faiz mengenai keuntungan pembangunan konstruksi jalan.