UISI- tidak bisa dipungkiri bahwa kecelakaan dapat terjadi dimana manusia melakukan aktivitasnya. Seringkali, kecelakaan terjadi di lingkungan kerja yang menggunakan peralatan berat dan berbahan kimia.
Sebagai peringatan bulan K3, Manajemen Rekaysa Universitas Internasional Semen Indonesia (MR UISI) menyelenggarakan seminar K3 yang bertajuk pada tema “Optimalisasi Kemandirian Masyarakat Berbudaya K3 pada Era Revolusi Industri 4.0 Berbasis Teknologi”. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (01/02) yang bertempat di auditorium.
Diselenggarakannya acara ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat tentang petingnya keselamatan. Bersama pemateri yang sudah ahli dengan pengalamannya di bidang K3, mampu mengundang antusias para peserta seminar baik dari kalangan mahasiswa maupun umum. Seminar ini mengundang Ahmad Zaid, S.T (Lead Verifier RCI PT. Petrokimia Gresik), Ir. Haryuti, M.M (Dosen Luar Biasa S2 MK3 FKM UNAIR), dan Dr. Ir. Gatot Kustyadji, S.E., M.Si (Dosen UISI) sebagai pemateri. Dengan semangat jargon “K3, Zero waste” yang dilontarkannya, semakin bertumbuh semangat seluruh peserta dan tamu undangan dalam kegiatan ini.
Alasan SMK3 menjadi sesuatu hal yang sangat urgensi, karena terdapat hak manusia untuk hidup dan selamat di setiap tempat. Sehingga, K3 harus membudaya agar kecelakaan yang terjadi sangat kecil kemungkinannya.
“Namanya K3 itu harus membudaya, jadinya istilah punishment pasti tidak ada lagi,” kata ibu Haryuti.
Berlangsungnya kegiatan ini berangkat dari kepedulian tentang keselematan, setiap manusia merupakan pondasi dari terbentuknya Sistem Manjemen K3 (SMK3). Selain itu, acara ini juga merupakan rentetan acara Engineering Management Week 6 (EM WEEK6) setiap tahunnya yang berguna untuk memperkenal Manajemen Rekayasa kepada masyarakat.
“K3 itu bukan urusannya perusahaan, bukan urusannya instansi, atau divisi HSE. Tapi K3 menjadi urusan kita. Karena setiap dari kita disini menginginkan selamat,” papar pak Gatot tentang pentingnya K3