Gresik – Ahmad Farruq Abduni Alhaq (24 tahun) merupakan salah satu mahasiswa yang lulus dengan pujian dalam wisuda kedua Universitas internasional Semen Indonesia (UISI). Menyandang “Mahasiswa Terbaik” menjadikan Faruq (nama sapaan) menuai jerih payah dari perjuangan 4 tahun di Departemen Manajemen Rekayasa. Selain dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.81, ia juga merupakan organisator yang pernah menjadi Ketua Himpunan Manajemen Rekayasa (Kahima MR 2107). “Selama menjadi kahima, tanda tangan saya semoga bisa menjadi amal dan bentuk bantuan saya ke departemen. Kurang lebih mencari ridho Allah”, paparnya sebagai motivasi diri menjadi kahima.
Menjalankan amanah sebagai Kahima MR memang tak semudah membalikkan tangan. Hal ini menjadi tantangan baru bagi Faruq setelah disebut sebagai kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang) melekat pada dirinya. Awalnya Faruq hanya menjalankan rutinitas kehidupan kampus dengan materi dalam kelas. Kemudian pulang setelah berakhirnya jam kelas. Seiring berjalannya waktu, terbangunlah semangatnya untuk menghapus segala anggapan kupu-kupu pada dirinya.
Pengalaman sebagai mahasiswa tidak hanya dikenal dalam lingkup kampus, tetapi di luar kampus bersama masyarakat langsung pun harus memiliki andil didalamnya. Sama dengan organisator satu ini, arti kupu-kupu yang ia sandang bukan mengarah pada hal yang tak bermanfaat. Ia sempatkan sepulang kuliah dengan melanjutkan usahanya. Di tahun 2015, Faruq sempat terjun dalam Cabang Usaha Mitra Farmindo Sejati di bidang Poulry Shop. Selain itu, di tahun 2016 ia terpilih sebagai Duta Youth and Community Tsel-Gresik. Setelah menjadi Kahima MR 2017, ia menjabat sebagai Pengawas Senat Mahasiswa Manajemen Rekayasa. “Setelah kuliah saya biasanya langsung pulang, lanjut ke usaha itu sampai dijuluki sebagai kupu-kupu. Tetapi ya tidak apa, justru menambah pengalaman saya di luar sana”, ungkapnya.
Tak asing dengan pepatah yang mengatakan “usaha tak akan membohongi hasil”. Dengan tekad dan keinginan yang besar, mampu menuntaskan segala tuntutan sebagai mahasiswa. Dan atas izin Allah, segala usaha untuk meraih cita-cita dengan tekad dan niat yang mulia. “Ukir setiap langkahmu untuk mencari ridho Allah. Serta berfikirlah, bahwa langka tersebut merupakan amal jariyah yang kau ukir untuk keluarga, agama dan bangsa”, pesan Faruq.